Langsung ke konten utama

Menulis, Apa sih Gunanya ?



Oleh : Muhammad Irfan (Ocean Engineering)
NRP : 4307100040


Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku dan bangsa. Hal itu membuktikan bahwa bangsa ini memiliki kekayaan kebudayaan yang cukup melimpah. Banyak seni dan budaya yang tesirat di dalamnya. Suatu hal yang mustahil jika tanpa informasi kita mengetahuinya. Apa dan dari mana kita mendapatkan informasi itu ?. Salah satunya yaitu dari tulisan yang di tulis di media-media baik cetak maupun elektronik. Tulisan itu ada pasti karena ada yang menulis, namun jika berbicara masalah menulis banyak hal-hal yang menjadi fenomena menarik mengapa menulis itu masih langka di kalangan masyarakat kita.
Masyarakat kita terdiri dari berbagai profesi dan latar belakang pendidikan yang berbeda, namun hal tersebut tidak membatasi seseorang untuk menulis. Bahkan mahasiswa yang notabene merupakan kaum intelektual di bangsa ini juga masih enggan menulis. Terbukti dari berbagai lomba dan kompetisi yang diadakan oleh berbagai lembaga, baik pihak birokrasi kampus, pemerintah bahkan lembaga swasta mengenai perlombaan karya tulis dan sejenisnya. Antusiasme mahasiswa menanggapi perlombaan tersebut sangat rendah sekali.
Berdasarkan hasil diskusi pada saat perkuliahan bahasa Indonesia yang penulis ikuti,banyak alasan mengapa mahasiswa itu sangat enggan untuk menulis. Alasan-alasan ini merupakan pernyataan langsung dari mahaiswa. Dimulai dari pertanyaan “ mengapa mahasiswa malas menulis ?” dan jawaban dari beberapa mahsiswa tersebut adalah pertama, menulis diangap sebagai kegiatan yang tidak penting. Masih banyak kegiatan lain yang dirasa lebih penting dari pada menulis. Kedua, sifat mahasiswa yang konsumtif. Mahasiswa baru yang baru masuk perkulihan sudah diperkenalkan dengan istilah bacem (untuk kalangan mahasiswa di Surabaya) atau menyontoh dari file atau tugas senior-senior mereka. Hal ini membuat mahasiswa tidak kreatif dan berfikir kritis. Bacem dan menyontoh, tidak semuanya salah,namun ada batasnya serta tekniknya (tidak di paparkan disini). Ketiga, ada juga yang berpendapat karena faktor lingkungan alam. Apa maksudnya ?. Menurutnya lingkungan Indonesia khusunya letak geografis serta alamnya sangat strategis terletak di garis equator dan subur. Jadi tidak salah jika ada lagu yang judulnya “Kolam Susu” yang menggambarkan begitu melimpahnya rahmat Allah di bumi pertiwi ini. Apa korelasinya ?. Dengan demikian bangsa Indonesia tidak begitu tertempa dengan kondisi alam, sehingga menyebabkan timbulnya sifat malas. Sangat jauh berbeda dengan masyarakat yang negaranya terletak di bagian utara atau selatan equator. Kondisi alam yang memaksa mereka untuk bertahan dan berjuang hidup, sehingga sifat mereka rajin dan sangat menghargai proses. Itulah alasan dari beberapa mahasiswa hasil diskusi pada saat perkuliahan bahasa Indonesia. Sebenarnya alasan-alasan seperti ini memang banyak dikemukaan oleh orang-orang yang pada dasarnya pemalas dan tidak mau mencoba. Masalah-masalah yang dikeluhkan komunitas pada dasarnya masalah semua orang. Karena itu jangan jadikan alasan. Mereka yang unggul adalah yang berhasil mengatasinya sementara yang dungu mengibarkan alasan. Alasan, alasan, dan beralasan. Hingga menjadi Raja Alasan.
Menurut penulis sendiri, menulis adalah kegiatan yang menyenangkan, namun untuk memulainya itu masih berat dan terkadang susah. Kita harus berpikir kritis, runtut dan menguasai tata bahasa. Namun hal itu akan menjadi mudah jika kita sudah terbiasa. Selain itu mahasiswa itu sangat minim dengan informasi, karena malas baca Koran, tidak menonton berita di televisi (tidak ada televise di kossan), dan tidak bergaul dengan lingkungan sekitar. Jadi hal-hal inilah yang membuat mahasiswa tidak berpikir kritis dan menuangnya dalam bentuk tulisan.
Sebenarnya dengan menulis banyak manfaat yang kita dapatkan. Jadi, apa sih gunanya menulis itu ?. Pertama, menulis merupakan metode melatih diri, dengan menulis kita terlatih untuk berpikir kitris, analisis, sintesis, serta runtut, dan membuat kesimpulan. Kedua, melatih kita berani mengekspresikan diri melalui kata-kata tanpa harus ada partner bicara secara langsung. Kadang kala buat kita-kita yang tidak fasih lidah, berlatih mengekspresikan diri menjadi sulit kalau harus langsung berhadapan dengan orang lain. Kalau latihan bicara sendiri di depan cermin, besar resiko dianggap SeGi (setengah gila). So pasti, kita tidak mau resiko ini kan. Ketiga, yang pasti jika tulisan kita sudah layak di komersilkan akan mendatangkan keuntungan ekonomis dan mungkin menjadi lahan pekerjaan bagi kita, namun tidak hanya itu yang kita dapat dari hasil tulisan kita, hasil tulisan juga memberikan berbagai manfaat positif yang dapat dinikmati lama setelah tulisan tersebut selesai dikerjakan. Jika banyak orang yang memilih uang dan kekuasaan untuk mempengaruhi orang lain, maka tidak demikian dengan Kiyosaki dengan bukunya yang terkenal Rich Dad Poor Dad. Buku dan berbagai tulisan lainnya digunakan oleh Kiyosaki untuk ”mempengaruhi orang” melihat pentingnya memiliki semangat wirausaha. Tulisan juga digunakannya untuk membuka mata pembaca melihat peluang menjadi independen secara finansial. R.A. Kartini juga menggunakan tulisan untuk mempengaruhi orang lain agar mau memberi kesempatan yang sama pada wanita untuk mengecap pendidikan.
Selain itu, kita harus menyadari bahwa kita adalah salah satu mahkluk ciptaan Tuhan. Nantinya kita akan kembali kepadaNya, oleh karena itu ada hal yang mungkin dapat membuka mata hati pembaca dan menjadi motivasi bagi kita untuk menulis yaitu bahwa kita mesti mengetahui bahwa ada tiga cara untuk tetap berhubungan dengan dunia saat kita tidak lagi menghuninya : pertama, menjadi orang tua yang baik sehingga anak shalih yang kita miliki akan berdoa bagi kita. Kedua, menjadi seorang hartawan yang dermawan sehingga amal jariahnya mengalir dalam rekening amal kita. Ketiga, mengajarkan ilmu yang bermanfaat sehingga diamalkan oleh orang-orang yang bahkan tidak mengenal kita, maka alir pahalanya memenuhi pundi-pundi amal kita. Berbicara, mengajar, membimbing adalah cara yang banyak ditempuh untuk beramal. Namun, diantara cara mengajar menulis adalah yang paling efektif. Kekuatan lisan sangat terbatas pada ruang dan waktu. Menulis dapat menembus ruang dan waktu. Menulis berarti menembus batas sejarah, usia, geografis, bahkan dalam rentang waktu yang tidak terukur jika manuskripnya terus dicetak ulang. Oleh karena itu, bersyukurlah bagi mereka yang mampu menuliskan pengalaman hidupnya sehingga bisa diambil manfaat bagi orang lain. Hanya beberapa manfaat menulis diatas yang dapat penulis paparkan Banyak lagi manfaat-manfaat lain yang kita dapatkan dari menulis.
Menulis tidak hanya bermanfaat yang kita dapat di dunia juga sampai ke akhirat. Sungguh menabjubkan. Jangan jadikan alasan ini itu untuk memulai menulis. Coba,dan coba terus pasti kita bisa karena terbiasa. Jadi, tunggu apalagi, cobalah mulai saat ini kita menulis.

Komentar

Anonim mengatakan…
Assalamu'alaikum.
Yap, kamu benar kawan menulis itu asyik, menulis itu senikmat kamu melahap sebatang coklat Catburry, keahlian kamu dalam menulis pun bisa mengaduk - aduk emosi pembaca layaknya film India Kabikhusikabigham yang bikin airmata tumpah, hidung meler gak bisa di stop, yaks !!!. ketika kamu terbiasa menulis, maka tulisan mu pun bisa dijadikan media untuk mengevaluasi diri. Coba bandingkan tulisan mu yang lama dengan tulisan mu yang terbaru. Jika tulisan mu semakin lama semakin monoton, kaku dalam bahasa, maunya bikin humor dalam tulisan tapi malah jayus, well think again? mungkin ada yang salah dalam rutinitas mu, atau kamu kurang update berita terbaru. Menulis bagiku adalah tolak ukur bijaknya seseorang dalam memandang arti hidup baginya, umpatan paling sopan di dunia, pujian yang lebih santun dari sanjungan di bibir. So jika aku disuruh memilih aku lebih senang jika seeorang memberiku sebuah pena dan selembar kertas dibandingkan memberiku mikrofon untuk berbicara. C u !
fan_809 mengatakan…
Sepakat dhe,, tapi fan juga agak jarang nulis,, g` konsisten gitu,, masih mood-mood tan, ada tips na untuk konsisten menulis ?

jazakillah komennya.
fan_809 mengatakan…
Sepakat dhe,, tapi fan juga agak jarang nulis,, g` konsisten gitu,, masih mood-mood tan, ada tips na untuk konsisten menulis ?

jazakillah komennya.
Anonim mengatakan…
Sory dude, so late answer 'ur quest. Same like me, sometimes so boring 2 write something. But,min, i write in my diary (maybe just some words). That's really help u to memorize all de things in the next day n give u new idea, when u read it again. But, 'till now i'm still really regret coz had burning my diaries, hikz. Dont' be like me ok, Happy writing !

Postingan populer dari blog ini

Sahabat pembaca Sekalian.... Gini lho... BUasana seOrang muslimah yang Bener... mari sampaikan pada teman-teman muslimah kita yang belum berbusana muslimah yang benar...
nE... FASHION anaK muda Zaman sekarang .....  tapi, Perlu Temana -teman ketahui.... Semuanya salah...

MANUSIA MAKHLUK YANG SEMPURNA DAN PENGAMBIL KEPUTUSAN

Oleh : Muhammad Irfan  (4307100040) Mahasiswa Teknik Kelautan ITS Manusia adalah makhluk Allah yang sempurna. Tiada kesempurnaan makhluk yang menyetarai kesempurnaan ciptaan manusia. Akal, pikiran, dan hati adalah unsur yang melebihi penciptan manusia dari makhluk lainnya, disamping bentuk tubuh yang ideal dan sempurna indahnya. Sebagai makhluk yang sempurna, manusia juga mempunyai kewajiban untuk mengurus dan memaksimalkan potensi Alam dan Lingkungannya dengan baik, untuk memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri. Selain itu, manusia juga merupakan induvidu sosial yang tidak akan pernah bisa hidup sendiri tanpa interaksi dengan siapapun. Didalam kehidupan ini manusia dituntut selalu belajar ”learning” bagaimana menjalakan kehidupan ini sesuai dengan penciptaannya. Seorang manusia yang sempurna akhlak dan bagus kepribadiannya pernah lahir dan hidup di bumi Arab. Dia merupakan rujukan dan contoh bagi manusia setelahnya untuk menjalankan kehidupan ini. Manusia ini adalah Muhammad. Suatu